Hakekat Iblis dan Syetan

Hakikat Iblis

Banyak orang meyakini bahwa Iblis itu adalah setan. Oleh karena itu penting sekali untuk dijelaskan siapa itu Iblis –dengan karunia Allah azza wa jalla-  dan apa bedanya dengan setan.

Iblis adalah seorang jin yang hidup pada sebuah tempat yagn disebut al-Jaza’ir. Tempat itu berada diatas permukaan bumi dan kemudian bersama-sama jin-jin yang lainnya mereka berbuat kerusakan di bumi. Malaikat lalu turun untuk memerangi mereka dan menahan sebagian dari mereka. Diantara yang tertawan itu adalah Iblis. Ia naik ke langit untuk beristighfar kepada Allah dan menyembahnya hingga ia menjadi pimpinan malaikat yang ada di langit dunia yang dikenal dengan nama Azazil, ini dalam bahasa Suryani, sedangkan dalam bahasa Ibrani disebut dengan al-Harist. Ia adalah seseorang yang mendekatkan diri kepada Allah azza wa jalla. Ketika peristiwa sujud kepada Adam AS terjadi, Iblis berbuat durhaka dan sombong hingg menjadi setan yang dilaknat.


Hakikat Syetan
Setan adalah setiap pembangkang  yang durhaka, baik itu manusia maupun jin hingga binatang juga. Oleh sebab itu bagi bangsa Arab, kata setan digunakan untuk sesuatu yang hidup.

Dari pemaparan diatas dapat kita  lihat bahwa Iblis adalah setan karena ia telah membangkang dan durhaka kepada perintah Allah. Sedangkan setan bukanlah tentu Iblis, karena Iblis adalah lafadz yang digunakan untuk menyebut seorang jin tertentu yang bernama Azazil. Pada setiap orang terdapat setan akan tetapi pada setiap orang tidak terdapat Iblis. 
Hal ini disebutkan dalam hadist yang diriwayatkan oleh Muslim:
Bahwa Aisyah, istri Nabi Muhammad mengatakan: “Rasulullah keluar pada suatu malam hari dari sisinya. Aisyah berkata: “Aku lalu berlari mengejar beliau hingga mendapatkannya”. Melihat apa yang dilakukan, beliau berkata: “Ada apa denganmu wahai Aisyah ? Apakah engkau cemburu ?”. Aisyah berkata: “Bagaimana orang sepertiku tidak cemburu terhadap orang sepertimu”. Beliau kemudian berkata: “Atau setan telah datang kepadamu ?”. Aisyah berkata: “Ya... Rasulallah, apakah padaku ada setan ?”. Beliau berkata: “Ya”. Aisyah berkata lagi: “Apakah ia juga ada pada setiap orang ?”. Nabi berkata: “Ya”. Aisyah berkata: “Apakah padamu juga ya Rasulallah ?“. Rasul berkata: “Ya, hanya saja Tuhan azza wa jalla menolongku untuk menaklukannya hingga ia memluk Islam”.


Dari pernyataan diatas, maka dapat dilihat bahwa terdapat perbedaan antara kata Iblis dan setan. Namun yang menjadi fokus pembicaraan kali ini adalah berkenaan dengan dialognya Iblis laknatullah alaihi.
Setela melihat penjelasan di atas, kita dapat mengatakan apa sifat-sifatnya dan apa pekerjaanya. Untuk menjawab pertanyaan akan dijawab dengan karunia Allah bahwa sifat sifat Iblis adalah sombong, penuh tipu daya dan takjub akan diri sendiri. Atau bisa juga dikatakan behwa semua sifat buruk ada pada Iblis laknatullah alaihi
Dalilnya adalah firman Allah SWT:
Dan (ingatlah) ketikaKami berfirman kepada para malaikat: “Sujudlah kamu kepada Adam !”, maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan da takabur dan adalah ia termasuk golongan oang-orang yang kafir”  (Q.S. al Baqarah [2]: 34).

_______________________________
Sumber: 'Abduh al-Maghawiri, Muhammad. 2007. Hikayat Iblis. Yogyakarta: Cahaya Hikmah
http://mboir.blogspot.com/

0 komentar: